Jumat, 03 Juni 2016

Bercocok Tanam Tanpa Tanah (Hidroponik)

Hidroponik
Assalamualaikum Wr Wb , 
Nah pada kesempatan kali inisaya akan memperkenalkan secara sederhana apa itu hidroponik. Sistem tanam tanpa menggunakan tanah yang paling saya kagumi. Langsung saja.
    Hidroponik adalah suatu cara penanaman suatu tanaman tanpa menggunakan tanah sama sekali , atau mengganti media tanah dengan media lain . Pada tanaman ang dibudidayakan dengan hidroponik lebih memfokuskan pemenuhan kebutuhan nutrisi tanaman yakni dengan penggunaan air yang dimana akar pada tanaman langsung direndamkan ke dalamnya. Ada begitu banyak sistem
hidroponik yang digunakan di dunia mulai dari yang sederhana yaitu hidroponik dengan menggunakan bahan bahan bekas dengan media Rockwoll (Batu yang mengalami pemanasan) , serbuk kayu , dan media lainnya sampai ke sistem hidroponik Nutrient film technique (NFT) yang teratur dan tersirkulasi.

    Sistim pengaliran secara NFT ini adalah dengan cara pengaliran air dibawah akan tanaman, kelebihan air di daur ulang untuk kemudian dialirkan lagi, sehingga larutan tidak ada yang terbuang (Siti, 2008).

    Selain itu , bercocok tanam dengan cara hidroponik juga lebih menguntungkan dari berbagai segi walaupun juga memiliki beberapa kekurangan sepert yang dinyatakan oleh (Suejusoh, 2006) Hidroponik mempunyai banyak kelebihan berbanding dengan bertani secara konvensional. Beberapa kelebihan sistem hidroponik dibanding dengan media tanah adalah kebersihan lebih mudah terjaga, tidak memerlukan pengelolaan tanah, penggunaan pupuk dan air lebih efisien, tidak tergantung musim, tingkat produktivitas dan kualitas cukup tinggi dan seragam, tanaman dapat dikontrol dengan baik, dapat diusahakan di tempat yang tidak terlalu luas ataupun dipergunakan sebagai bisnis dengan luasan yang cukup, dapat mengurangi jumlah tenaga kerja, kenyamanan kerja dapat ditingkatkan secara ergonomis, dan diferensiasi produk dapat dilakukan.

Berikut beberapa media yang dapat digunakan dalam budidaya tanaman dengan sistem hidroponik :

1. Rockwoll

Rockwool merupakan salah satu media tanam yang banyak digunakan oleh parapetani hidroponik. Media tanam ini mempunyai kelebihan dibandingkan dengan media lainnya terutama dalam hal perbandingan komposisi air dan udara yang dapat disimpan oleh media tanam ini.
Rockwool pertama kali dibuat pada tahun 1840 di Wales oleh Edward Parry, namun karena massa jenis yang ringan dan kondisi penyimpanan yang tidak baik, tiupan angin yang sedikit dapat menerbangkan rockwool yang telah diproduksi dan membahayakan lingkungan kerja. Sehingga produksi ketika itu harus dihentikan.
Rockwool terbuat dari bebatuan, umumnya kombinasi dari batuan basalt,batu kapur, dan batu bara, yang dipanaskan mencapai suhu 1.600 derajat Celcius sehingga meleleh menjadi seperti lava, dalam keadaan mencair ini, batuan tersebut  membentuk serat-serat. Setelah dingin, kumpulan serat ini dipotong dengan ukuran yang sesuai dengan kebutuhan.
Pada pertanian, rockwool dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan mulai dari tahap persemaian sampai pada fase produksi. Keungulan pemanfaatan rockwool sebagai media tanam yaitu:
  • Ramah lingkungan
  • Tidak mengandung patogen penyebab penyakit
  • Mampu menampung air hingga 14 kali kapasitas tampung tanah
  • Dapat meminimalkan penggunaan disinfektan
  • Dapat mengoptimalkan peran pupuk. 

2. Cocopeat

 
Cocopeat atau serbuk sabut kelapa adalah sabut kelapa yang sudah digiling halus. Coco peat dapat menahan kandungan air dan unsur kimia pupuk serta dapat menetralkan keasaman tanah. Karena sifat tersebut, sehingga coco peat dapat digunakan sebagai media yang baik untuk pertumbuhan tanaman hortikultura dan media tanaman hydroponic.
Cocopeat diolah dari sabut kelapa. Sebelum diolah, sabut kelapa direndam selama beberapa hari minimal 6 hari dengan pengatian air rendaman selama 2 hari sekali ( lebih lama lebih baik) untuk menghilangkan senyawa-senyawa kimia yang dapat merugikan tanaman seperti tanin. Senyawa itu dapat menghambat pertumbuhan tanaman. Setelah dikeringkan, sabut kelapa itu dimasukkan ke dalam mesin untuk memisahkan serat dan jaringan empulur.
Residu dari pemisahan itulah yang kemudian dicetak membentuk kotak atau sebagai serbuk biasa. Media dicetak dengan tingkat kerapatan rongga kapiler sehingga dapat menyimpan oksigen sampai 50%. Itu lebih tinggi ketimbang kemampuan menyimpan oksigen pada tanah yang hanya 2-3%. Ketersediaan oksigen pada media tanam dibutuhkan untuk pertumbuhan akar.

3.Arang Sekam / Sekam Padi


Selanjutnya ini adalah sekam padi dan arang sekam (sekam padi yang sudah dihanguskan menjadi sekam) dapat juga menjadi media hidroponik bagi tanaman yang ingin di budidaya.
Kelebihan arang sekam adalah berubahnya susunan kimiawi sekam mentah melalui proses pembakaran yang tidak sempurna tersebut menghasilkan peningkatan kandungan mineral Si, Ca, Mg dan juga unsur-unsur mikro lainnya seperti Fe, Al, Cu, Zn, Na dan seterusnya. Itulah yang membedakan sekam padi dengan arang sekam yang mana kandungan mineral pada arang sekam lebih tinggi diakibatkan pembakaran yang tidak sempurna.
Manfaat Arang sekam padi biasanya banyak dirasakan oleh petani yang membudidayakan tanaman hias atau petani produsen bibit-bibit tanaman buah pada umumnya. Arang sekam terdiri dari bahan yang sangat ringan dengan struktur mikro-berpori dan rata-rata memiliki density sekitar 0.150g cm-3. Proses karbonisasi atau pembakaran yang tidak sempurna memiliki dampak positif sebagai media tanam untuk memperbaiki pertukaran udara dalam tanah menjadi lebih baik.

Berikut beberapa contoh tanaman hidroponik yang di budidayakan dengan berbagai macam kreasi dan media.


Bercocok tanam  hidroponik dengan menggunakan media serbuk kayu pada wadah pembuatan batu es dalam proses pembibitan.



Hidroponik sederhana dengan menggunakan botol coca cola atau pepsi bekas dengan menggunakan media tanam yakni akar tanaman yang telah kering dan dikumpulkan menjadi suatu  media tempat tumbuh tanaman



Hidroponik yang biasa digunakan oleh pengusaha tanaman yakni dengan sistem NFT yang menggunakan pipa paralon sebagai wadah penampung air yang menggunakan pompa air mengalirkan nutrisi kapanpun di inginkan sehingga sangat efisien dan optimal.

Mungkin sekian yang dapat saya sampaikan , Akhir Kalam Wassalamualaikum Wr Wb.

0 komentar:

Posting Komentar